Apakh mereka lupa bahwa kau tak buta?
Apakah kau sudah lupa, bahwa jantungmu berdetak karena dan untuk dirimu?
Sayap putih, lembut di setiap bulunya.
Matahari kembali bersembunyi, satu persatu dari bayangan itu bangun, mencabik daging dan kulit, tapi kau masih ragu?
Langkah demi langkah yang kau ambil.
Menarilah seperti pelawak! Topeng itu sudah tak berguna dan labil!
Tutuplah matamu, hai malaikat!
Tangis dera mereka tertera jelas bagaikan sebuah plakat.
Kaca terletak dihadapan mereka, tapi yang mereka lihat adlah orang lain.
Kaca terletak dihadapanmu, tapi kau tak melihat seorangpun.
Apakah mereka lupa bahwa kau juga manusia?
Apakah kau sudah lupa, bahwa kau tidak bisa terbang dengan sayapmu yang terkekang?
Sayap putih tak ada lagi, sekarang sudah tercabik-cabik.
Terkutuklah kau yang menangis! Air mata sudah tak berarti lagi sekarang.
0 comments:
Post a Comment